top of page

Rainwater Harvesting Sebagai Sumber Air Bersih Alternatif

Artikel ini ditulis oleh Riyan Benny Sukmara
Ilustrasi Rainwater Harvesting
Rainwater harvesting adalah sebuah metode alternatif untuk memenuhi kebutuhan air bersih sekaligus konservasi sumber daya air. Rainwater harvesting dapat diimplementasikan untuk skala rumah tangga hingga skala besar. Daerah perkotaan adalah daerah yang cocok untuk implementasi metode ini karena daerah tangkapan air yang terbatas dan suplai air yang semakin berkurang, baik karena perubahan tata guna lahan, kondisi alam dan perubahan iklim.

 

PEMBAHASAN

Kebutuhan terhadap air bersih akan terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah manusia. Konsumsi air untuk berbagai kebutuhan mulai dari kebutuhan rumah tangga (domestic use) hingga pada level industry akan selalu meningkat. Namun, disatu sisi ketersediaan air terus mengalami penurunan, baik karena kualitas air baku yang buruh sehingga produksi otoritas penyedia air bersi berkurang dan juga adanya alih fungsi lahan yang awalnya merupakan daerah tangkapan air menjadi daerah pemukiman atau industry. Belum lagi pemanfaatan air tanah (groundawater) yang terus menerus dilakukan namun tidak mempertimbangkan proses recharge dari air tanah itu sendiri.


Daerah perkotaan menjadi daerah yang rata-rata paling banyak memanfaatkan air tanah. Penggunaan air tanah dalam skala besar kerap dilakukan tanpa kontrol yang baik oleh otoritas setempat, sehingga ada dampak lain yang akhirnya muncul seperti keringnya sumur-sumur dangkal milik warga, juga terjadinya penurunan muka tanah dan dampak-dampak lainnya.


Disisi lain, penggunaan air tanah yang massif dikarenakan oleh otoritas daerah perkotaan terkadang tidak mampu menyediakan akses air bersih ke seluruh area. Tidak semua warga dapat menikmati akses air bersih kerumah-rumah mereka. Hal ini akhirnya membuat warga terpaksa membeli air bersih dengan harga yang sangat jauh dari harga yang ditawarkan oleh penyedia air bersih (dalam hal ini PDAM).


Oleh sebab itu, diperlukan alternatif-alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Salah satu alternatif yang bisa manfaatkan adalah penyediaan air bersih dengan metode pemanenan air hujan (rainwater harvesting).



RAINWATER HARVESTING

Rainwater Harvesting atau metode pemanenan air hujan merupakan metode pengumpulan dan penampungan air hujan untuk kebutuhan manusia (Ogale, 2011). Pemanenan air hujan sangat bervariasi, mulai dari skala kecil dan sederhana hingga pada konstruksi yang kompleks dan skala besar.


Metode pemanenan air hujan efektif digunakan pada daerah perkotaan. Hal ini karena daerah tangkapan air diperkotaan sangat terbatas, dan air yang jatuh diatap, dan daerah tutupan lahan yang keras (tidak tembus air) cenderung hanya menjadi ruoff yang akhirnya masuk keselokan dan tidak termanfaatkan dengan baik.


Kualitas air dari proses rainwater harvesting tergantung pada permukaan dimana air jatuh dan juga kualitas udara pada suatu daerah. Hal lain yang memungkinkan juga terkandung dalam air adalah adanya microba, jamur ataupu material organic lain dan termasuk juga kandungan anorganik seperti metal atau bahan kimia.


Untuk penggunaan skala rumah tangga, agar aman, sebaiknya air dari hasil rainwater harvesting harus melalui proses pemurnian terlebih dahulu. Pemurnian bisa berupa flokuasi, pengendapan, ataupun skimming biofilm untuk menghilangkan bakteri, bahan kimia dan bahan organic yang membetuk lapisan dipermukaan atau mengendap pada dasar tangki air dalam bentuk lumpur.


Adapun beberapa keuntungan (advantages) dan kerugian (disadvantages) dari metode rainwater harvesting, yaitu (Worm & Hattum, 2006):


Keuntungan

  • Konstruksi yang relatif sederhana

  • Mudah dalam proses pemeliharaan

  • Kualitas air yang relatif baik

  • Memiliki dampak yang kecil terhadap lingkungan

  • Nyaman dan mudah diimplementasikan untuk sekala rumah tangga

  • Tidak terpengaruh dari kondisi geologi ataupun tofografi

  • Sistem yang fleksibel dan adaptif.


Kekurangan

  • Biaya investasi yang tinggi (tergantung pada kondisi eksisting lokasi implementasi)

  • Proses pemeliharaan harus terjaga agar kualitas air tetap baik

  • Ketersediaan sangat sensitive terhadap kondisi iklim setempat

  • Keterbatasan dari suplai yang tergantung pada seberapa besar area tangkapan dari sistem rainwater harvesting yang dibuat.


PENERAPAN RAINWATER HARVESTING

Dalam skala rumah tangga, implementasi rainwater harvesting terbilang sangat sederhana, yaitu dengan memanfaatkan atap rumah (roof catchment) yang dilengkapi dengan talang air dan tempat/tangka penampungan. Apabila memungkinan, tempat penampungan air dapat pula menggunakan tangki bawah tanah (ground tank) untuk kapasitas penampungan yang lebih besar.


Gambar 1 Diagram dari metode rainwater harvesting (Gispert et al., 2018)

Jumlah air yang dihasilkan dari metode ini tergantung dari luasan daerah tangkapan yang dalam hal ini adalah luasan atap rumah. Semakin luas daerah tangkapan maka akan semakin besar pula air yang dapat dihasilkan. Namun hal ini juga bergantung pada kondisi dari intensitas hujan yang terjadi pada daerah tersebut.


Gambar 2 Ilustrasi jenis-jenis talang air yang dapat digunakan (Worm & Hattum, 2006)

Sedangkan untuk skala yang lebih besar, dapat pula menggunakan metode rainwater harvesting dengan land surface catchment dan dilengkapi kolam-kolam penampungan. Namun yang perlu diperhatikan pada metode ini adalah kondisi kebersihan dari daerah tangkapan air, dimana ini kana berpengaruh pada kualitas air yang dihasilkan.


Gambar 3 Diagram dari metode rainwater harvesting (GDRC, n.d.)

Gambar 4 Contoh Kolam penampungan pemanenan air hujan (Kumar et al., 2011)

 

Daftar Pustaka

  • GDRC. (n.d.). An Introduction to Rainwater Harvesting. https://www.gdrc.org/uem/water/rainwater/introduction.html

  • Gispert, M. Í., Hernández, M. A. A., Climent, E. L., & Flores, M. F. T. (2018). Rainwater harvesting as a drinkingwater option for Mexico City. Sustainability (Switzerland), 10(11), 1–13. https://doi.org/10.3390/su10113890

  • Kumar, R., Thaman, S., Agrawal, G., & Poonam, S. (2011). Rain Water Harvesting and Ground Water Recharging in North Western Himalayan Region for Sustainable Agricultural Productivity. Universal Journal of Environmental Research & Technology, 1(4), 539–544.

  • OECD. (2016). Open government: the global context and the way forward. OECD Publishing. https://www.oecd.org/gov/open-government-9789264268104-en.htm

  • Ogale, S. (2011). Rainwater Harvesting System. https://www.britannica.com/explore/savingearth/rainwater-harvesting-system

  • Worm, J., & Hattum, T. Van. (2006). Rainwater harvesting for domestic use. In Agrodok-Series No. 43. Agromisa Foundation and CTA.



 
 

bottom of page