Jembatan Pulau Balang. Akses Penghubung Menuju Ibukota Baru Nusantara
Artikel ini ditulis oleh Riyan B. Sukmara
PENDAHULUAN
Untuk menuju ke lokasi Ibukota Baru Nusantara terdapat beberapa pilihan, yaitu dengan jalur darat dari kota Balikpapan via Simpang Samboja di Kilometer 38 Jalan Poros Balikpapan-Samarinda atau menggunakan penyebrangan Kapal Feery melalui Pelabuhan Kariangau menuju Pelabuhan Penajam di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Untuk jalur darat via Simpang Samboja, perjalanan dapat ditempuh sekitar 2 Jam jika melalui jalan poros Balikpapan – Samarinda. Sedangkan jika melalui Jalan Tol Balikpapan – Samarinda, dapat menghemat waktu sekitar 15 – 20 menit. Hal ini karena rute tempuh yang cukup panjang, yaitu sekitar 90 km. Sedangkan jika menggunakan penyebrangan Kapal Ferry, waktu tempuh lebih lama, karena harus menggunakan Kapal Feery sekitar 1.5 Jam dilanjut dengan jalur darat sejauh 70 Km, sehingga total waktu tempuh bisa sampai 2,5 – 3 jam perjalanan.
Oleh karena itu, maka diperlukan sebuah jalur alternatif untuk memangkas waktu tempuh menuju Ibukota Negara Nusantara (IKN Nusantara). Salah satu jalur alternatif itu adalah melalui Jembatan Pulau Balang. Sebuah jembatan yang menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Dengan melalui jembatan ini, waktu tempuh diperkiraan hanya memakan waktu satu jam saja dengan jarak tempuh kurang lebih 30 kilometer dari Kota Balikpapan.
Jembatan Pulau Balang
Jembatan Pulau Balang awalnya dibangun untuk menghubungkan Kota Balikpapan dan Kabupaten Penajam Paser utara dengan harapan menghemat waktu dan jarak tempuh. Jika melewati rute Balikpapan – Sepaku – Penajam jarak tempuhnya sekitar 150an kilometer yang ditempuh sekitar 3 – 3,5 jam. Sedangkan via jalur penyebrangan Ferry dapat memakan waktu 1.5 hingga 2 jam perjalanan.
Oleh sebab itu, Pemerintah Kabupaten Penajam berinisiatif untuk membangun jembatan penghubung tersebut guna memangkas jarak dan waktu tempuh menuju Kota Balikpapan. Jembatan direncanakan menjadi 2 Jembatan, yaitu Jembatan Pendek yang menghubungkan Penajam ke Pulau Balang sepanjang 470 m dan Jembatan Pulau Balang Utama yang menghubungkan Pulau Balang ke Kota Balikpapan sepanjang 804 m.
Jembatan Pulau Balang Pendek dibangun dengan menggunakan sistem jembatan lengkung bawah dengan material beton prestressed. Lebar jembatan Pendek adalah 4 Lajur 2 arah. Pembangunan Jembatan Pendek ini menelan biaya sebesar Rp. 480 Milyar dan sudah rampung pada tahun 2015 dengan menggunakan APBD dan dikerjakan oleh PT. Adhi Karya.
Untuk Jembatan Pulau Balang Utama dibangun dengan menggunakan stuktur Cable Stayed yang memiliki total bentang sepanjang 804 meter dengan komposisi 70,5 + 130,5 + 402 + 130, 5 + 70,5 meter. Jembatan ini menggunakan 2 pylon (tiang) dengan jarak antar pylon sebesar 402 meter dan ketinggian pylon sebesar 117,5 meter. Lebar jembatan kurang lebih 22,4 meter dengan konfigurasi 4 lajur 2 arah. Pembiayaan pembangunan Jembatan Pulau Balang Utama menghabiskan anggaran sebesar Rp. 1,3 Milyar melalui skema SBSN (Surat Berharga Syariah Negara) dan selesai dibangun pada tahun 2021. Kontraktor pelaksana jembatan ini adalah Gabungan dari 3 Kontraktor dengan skema Kerja Sama Operasi (KSO) antara Hutama Karya, Adhi Karya dan Bangun Cipta.
Akses Menuju Jembatan Pulau Balang
Dengan selesainya pembangunan Jembatan Pulau Balang, Baik Jembatan Pulau Balang Pendek dan Pulau Balang Utama, maka akses menuju IKN Nusantara menjadi lebih mudah dan dekat. Namun saat ini, jalan akses disisi Balikpapan masih dalam tahap konstruksi. Nantinya jalan akses sisi Balikpapan ini akan langsung terhubung dengan Jalan Tol Balikpapan Samarinda (TOL BALSAM) di Kilometer 13 Pintu Tol Karang Joang.
Jalan akses dibagi menjadi 3 segmen, yaitu Segmen 3A Karang Joang – KKT Kariangau sepanjang 12.66 kilometer (Rp. 3.33 Triliun), Segmen 3B KKT Karingau – Simpang Tempadung sepanjang 7.32 kilometer (Rp. 1,9 Triliun) dan Segmen 5A Simpang Tempadung – Jembatan Pulau Balang Utama sepanjang 6.675 kilometer (Rp. 2,19 Triliun).
Daftar Pustaka
Umum dan Perumahan Rakyat. https://pu.go.id/berita/jembatan-pulau-balang-agar-segera-dibagun
Kementerian PUPR. (2018). Jembatan Pulau Balang Ditarget Rampung November 2019. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. https://binamarga.pu.go.id/index.php/berita/jembatan-pulau-balang-ditarget-rampung-november-2019
Kementerian PUPR. (2022). Kementerian PUPR Tuntaskan Pembangunan Jembatan Pulau Balang, Penghubung Jaringan Jalan Poros Selatan Kalimantan. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. https://pu.go.id/berita/kementerian-pupr-tuntaskan-pembangunan-jembatan-pulau-balang-penghubung-jaringan-jalan-poros-selatan-kalimantan
Lutfiangrum, A. E. (2021). Jembatan Pulau Balang: Harapan Baru bagi Perekonomian Kaltim. Kementerian Keuangan Republik Indonesia. https://djpb.kemenkeu.go.id/portal/id/berita/lainnya/kisah-sukes/3621-jembatan-pulau-balang-harapan-baru-bagi-perekonomian-kaltim.html
Nurcahyo, A. T. (2022). Jembatan Pulau Balang Kalimantan Timur Rampung, Akses Menuju IKN Nusantara Makin Mudah dan Cepat. prfmnews.id. https://prfmnews.pikiran-rakyat.com/nasional/pr-134487071/jembatan-pulau-balang-kalimantan-timur-rampung-akses-menuju-ikn-nusantara-makin-mudah-dan-cepat
Pemprov Kaltim. (2020). Menuju Ibu Kota Baru. Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur. https://www.kaltimprov.go.id/berita/menuju-ibu-kota-baru